Radio Online


 

BeritaHiburanJawa timurNasionalSitubondo

Berbagi Cahaya di Panggung Literasi: Refleksi Hangat dari Acara Awarding Ceremony Republik Rakyat Literasi RRL

×

Berbagi Cahaya di Panggung Literasi: Refleksi Hangat dari Acara Awarding Ceremony Republik Rakyat Literasi RRL

Sebarkan artikel ini

Oleh: Akaha Taufan Aminudin

 

Dalam sebuah malam penuh semangat dan inspirasi, Republik Rakyat Literasi (RRL) Minggu 31 Agustus 2025 menggelar acara Awarding Ceremony yang bukan hanya sekadar pemberian penghargaan, tapi juga perayaan keberhasilan dan kebersamaan dalam dunia literasi digital. Artikel ini mengajak pembaca menyelami atmosfir acara, makna mendalam di balik perjuangan peserta, hingga semangat kolaborasi yang menjadi kunci keberhasilan gerakan literasi Indonesia yang membanggakan.

 

“Literasi bukan sekadar membaca dan menulis, tapi seni menghubungkan jiwa dan pikiran dalam setiap cerita yang kita bagi.”

 

Kalimat ini terasa hidup ketika saya menyaksikan Awarding Ceremony Republik Rakyat Literasi (RRL) di platform Google Meet — sebuah arena virtual yang penuh semangat kebersamaan meski tanpa tatap muka langsung. Sebuah momen yang membuktikan bahwa di era digital, jarak bukan penghalang untuk tetap berkarya dan belajar bersama.

 

Mengukir Jejak di Dunia Literasi Digital

 

RRL telah menapaki jalur penting dalam memperkuat gerakan literasi di tanah air. Di acara penghargaan yang berlangsung malam itu, tak hanya para peserta yang bersinar, namun juga semangat pantang menyerah mereka yang tak sedikit harus berjuang menghadapi sakit atau kesibukan. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu peserta, “Saya juga sakit tapi tetap ikut” — sebuah bukti nyata bahwa tekad menguasai literasi jauh lebih kuat dari segala rintangan.

 

Tidak lupa, panitia menyampaikan rasa terima kasih kepada para sponsor dan media partner seperti PT Aksara Dairynara, PT Kreatif Muda Cerdas Berintegritas, dan beberapa komunitas literasi regional yang turut serta menguatkan jaringan literasi di Indonesia. Ini menggarisbawahi betapa pentingnya kolaborasi untuk menghasilkan karya dan mendorong semangat literasi yang tidak sekadar teori, tapi diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Perayaan yang Lebih Dari Sekadar Penghargaan

 

Awarding Ceremony ini bukan sekadar ajang berbagi medali atau sertifikat; ia adalah pameran jiwa dan bakat, tanda apresiasi atas dedikasi belajar, bertumbuh, dan berbagi ilmu. Seperti yang disampaikan oleh Alicia Stephanie Carlene, owner RRL sekaligus panitia inti, “Semoga setiap ilmu dan keterampilan yang telah dipelajari dapat diterapkan nyata dalam kehidupan dan karya kita sehari-hari.”

 

Ini adalah refleksi indah bahwa literasi digital bukan sekadar kemampuan teknis, tapi juga tentang bagaimana pengetahuan itu memberi warna dan makna dalam karya dan interaksi sosial kita.

 

Dari Komunitas, Untuk Masa Depan

 

Semangat komunitas terlihat kuat dari saling dukung antar peserta dan partner – dari Komunitas Puisi Esai Jatim hingga Sahabat Disabilitas Indonesia—menunjukkan bahwa literasi adalah milik semua, tanpa batas usia, latar belakang, maupun kemampuan fisik. Ini mengingatkan kita pada sebuah pepatah bijak: “Bersama kita bisa lebih dari sendiri-sendiri.”

 

Pesan yang tersirat saat acara ini adalah bahwa gerakan literasi digital terus bergerak maju, mengajak siapa pun yang ingin merangkai kata dan ide menjadi jembatan ke masa depan yang lebih cerah. Karena literasi bukan sekadar alat untuk bertahan hidup, tapi kunci untuk berkembang dan berkontribusi pada dunia yang terus berubah.

 

Kesimpulan: Menebar Literasi, Menyalakan Harapan

 

Saat menutup artikel ini, saya teringat ucapan panitia dan peserta yang selalu menekankan kebersamaan dan konsistensi sebagai fondasi gerakan literasi. Terlepas dari segala tantangan, semangat dan kreativitas seperti yang ditunjukkan oleh Republik Rakyat Literasi patut diapresiasi dan dibanggakan.

 

Jadi, mari kita ambil pelajaran dari acara Awarding Ceremony ini: jalin koneksi, asah kemampuan, dan jangan pernah berhenti belajar. Karena di setiap kata yang kita baca dan tulis, ada harapan dan masa depan yang menanti.

 

Salam literasi, salam bahagia — dan sampai jumpa di gerakan berikutnya!

 

Referensi & Data Pendukung:

Menurut data UNESCO, literasi digital menjadi salah satu kompetensi utama di abad ke-21 untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kehadiran komunitas seperti Republik Rakyat Literasi ini merupakan langkah nyata dalam menjawab tantangan tersebut dengan semangat kolaborasi dan inovasi.

 

Senin Legi 01 September 2025

Drs. Akaha Taufan Aminudin

Sisir Gemilang Kampung Baru Literasi SIKAB Himpunan Penulis Pengarang Penyair Nusantara HP3N Kota Batu Wisata Sastra Budaya SATUPENA JAWA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *