Internasional, Muan, Korea Selatan — Kepolisian Korea Selatan pada Kamis (2/1/2025) melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi, termasuk Bandara Internasional Muan, kantor pusat maskapai Jeju Air di Seoul, dan beberapa lokasi lain. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan atas kecelakaan pesawat yang menewaskan 179 orang pada Minggu lalu. Penggeledahan dilakukan berdasarkan surat perintah yang dikeluarkan atas dugaan kelalaian profesional yang menyebabkan kematian.
Kepolisian Provinsi Jeonnam memimpin operasi penggeledahan dan penyitaan, yang juga mencakup kantor regional dari Kantor Penerbangan Busan di Muan. Kecelakaan tragis tersebut terjadi ketika pesawat Jeju Air yang terbang dari Bangkok menabrak dinding luar Bandara Internasional Muan saat melakukan pendaratan darurat. Insiden ini mengakibatkan 179 dari 181 penumpang dan kru kehilangan nyawa.
Proses Identifikasi Korban
Pada Rabu (1/1/2025), Kementerian Agraria, Infrastruktur, dan Transportasi melaporkan bahwa jasad 174 dari 179 korban jiwa telah berhasil diidentifikasi. Pejabat kementerian memberikan penjelasan kepada keluarga korban melalui taklimat di Bandara Internasional Muan, yang terletak sekitar 288 kilometer di selatan Seoul.
“Dari 32 orang yang gagal diidentifikasi melalui sidik jari, kami berhasil mengidentifikasi 17 di antaranya lewat tes DNA tahap pertama, dan 10 lagi melalui tes DNA tahap kedua,” ujar perwakilan kementerian. Namun, masih ada lima korban yang belum teridentifikasi akibat inkonsistensi pada DNA mereka.
Empat jenazah yang telah teridentifikasi telah diserahkan kepada keluarga masing-masing, dan prosesi pemakaman telah dimulai di kampung halaman korban. Upaya untuk mengidentifikasi sisa jenazah terus berlanjut, dengan pihak berwenang berjanji memberikan informasi terbaru secepatnya kepada keluarga korban.
Langkah Hukum dan Investigasi
Penyelidikan terhadap kecelakaan ini difokuskan pada potensi kelalaian profesional, termasuk evaluasi prosedur keamanan dan pengoperasian yang dilakukan oleh Jeju Air. Polisi juga akan menganalisis data penerbangan dan laporan teknis untuk mengungkap penyebab utama insiden tragis ini. Selain itu, pihak terkait tengah mempersiapkan dukungan hukum dan psikologis untuk keluarga korban.
Tragedi ini menjadi salah satu kecelakaan penerbangan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan, memicu seruan publik untuk peningkatan standar keselamatan dan pengawasan ketat terhadap maskapai penerbangan domestik.