Radio Online


 

BeritaHiburanJawa BaratJawa TengahJawa timurNasional

PERINGATAN SUMPAH PEMUDA SATUPENA JAWA 2025: MELAHIRKAN API MERDEKA, MERDEKA APA?

×

PERINGATAN SUMPAH PEMUDA SATUPENA JAWA 2025: MELAHIRKAN API MERDEKA, MERDEKA APA?

Sebarkan artikel ini

*Puisi, Esai, Puisi Esai, dan Cerpen Bercahaya dari Pulau Jawa*

 

Oleh: Akaha Taufan Aminudin

 

 

SATUPENA JAWA DAN API KREATIVITAS

 

Dalam semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025, Satupena Pulau Jawa melahirkan karya monumental: sebuah antologi lintas-genre bertajuk Api Merdeka, Merdeka Apa.

 

Buku ini menjadi simbol bara semangat generasi literasi Jawa yang terus menyala, menyuarakan identitas kebangsaan, kemanusiaan, dan refleksi zaman.

 

Karya ini menghadirkan harmoni antara puisi, esai, puisi esai, dan cerpen, yang seluruhnya lahir dari semangat kolektif penulis-penulis Satupena di berbagai wilayah Pulau Jawa — dari pesisir hingga pegunungan, dari kota hingga desa.

 

Di bawah kurasi Dhenok Kristianti dan Nia Samsihono, dengan tata letak oleh Omah Djanur, ilustrasi sampul karya mendiang Hang WS (Alm.), dan desain sampul oleh Gunoto Saparie, buku ini diterbitkan oleh Satupena dan Cerah Budaya International.

ISBN: 978-1-966391-67-8

Cetakan I, Oktober 2025 | xxxii + 514 hlm | 14×21 cm

 

 

MENDENGAR SUARA DARI JAWA

 

Dalam pengantar bertajuk Mendengar Suara Kemiskinan dan Suara Lainnya, Denny JA membuka kesadaran bahwa karya sastra hari ini bukan hanya ruang estetika, tetapi juga ruang perlawanan terhadap ketimpangan sosial dan kemanusiaan.

Sementara Dhenok Kristianti, melalui esainya Menyalakan Kembali Agni Brata, menegaskan api abadi yang terus membakar semangat literasi dan nasionalisme para penulis Jawa.

 

 

BAGIAN ESAI — MENYAPA INDONESIA DARI JAWA

 

Bagian esai membuka refleksi mendalam atas hubungan manusia, ruang, dan identitas bangsa. Para penulis mengangkat potret kota dan desa, kemiskinan, gender, dan keindonesiaan dari perspektif akar rumput.

 

Daftar Penulis Esai:

 

Abustan, Affan Safani Adham, Asmariah, Bambang Hendarto, Choiril Anwar,

Dhenok Kristianti, Dwi Sutarjantono, Dyah Tinggeng, Imroyati, Kasmanah,

Luhur Susilo, Mohammad Agung Ridlo, Sabatina RW, Saryanto Hadi, Sawir Wirastho,

Swary Utami Dewi, Wawan Susetya, Y.B. Margantoro, Yusuf Afandi.

 

 

BAGIAN PUISI — NADI NUSANTARA DALAM LIRIK

 

Bagian puisi menjadi pelangi bahasa, dari bait-bait yang menggambarkan cinta tanah air hingga keheningan doa di tengah kota.

Puisi-puisi ini lahir dari suara hati yang memeluk Indonesia — dengan diksi yang sederhana, spiritual, dan menggugah.

 

Daftar Penyair:

 

Achmad Subchan Darussalam bin ‘Umar, Agus Priyatmo, Agus Yulianto, Ajeng DK, Ami Simatupang,

Anies Septivirawan, Asti Musman, Atiek Mariati, Dewi Farah, Fahta Handinsa Maulana Putra,

Iranda Yudhatama, Mohammad Saroni, Nadia Ira Andzani Wibowo, Nurul Jannah, Rina Nikandaru,

Sri Sembadra Alya, Suharyanto, Syamsu Setiaji, Titin Matinah, Ulul Azmi, Warsono Abi Azzam,

Yusri Yusuf.

 

 

BAGIAN CERPEN — CERMIN INDONESIA HARI INI

 

Cerpen-cerpen dalam buku ini merekam denyut masyarakat Jawa dalam bentang kebangsaan. Ada kisah tentang petani, pekerja, perempuan desa, politik, hingga renungan spiritual. Cerpen menjadi jalan sunyi tempat para pengarang berbicara jujur kepada sejarah.

 

Daftar Cerpenis:

 

Adee Kartika Yulianti, Ana Ratri, Anastasia, Armin Suarmin B., Dewi Farah,

Dikdik Sadikin, Ernawati, Erwito Wibowo, F.S. Anggraeni, FX. Budi Hartono,

Kamerad Kanjeng, Maya Dewi, Narudin Pituin, Nur Mutakin, Rakhmat K.S.,

Solikin, Susy An, Warisman, Yudha Kurniawan.

 

 

BAGIAN PUISI ESAI — LIRIK PANJANG YANG MEMBICARAKAN ZAMAN

 

Puisi esai menjadi ruang di mana narasi sosial berpadu dengan metafora.

Karya-karya di bagian ini menyuguhkan refleksi kritis atas luka, harapan, dan absurditas kehidupan Indonesia modern.

 

Daftar Penulis Puisi Esai:

 

Akaha Taufan Aminudin, Arief Susilo Y., Gunawan Trihantoro, Habibaturrohmah,

Ingit Mreta Claritas, Iwan Setiabudi, Nia Samsihono, Oka Swastika Mahendra,

Sutirman Eka Ardhana, Tirta Nursari, Vera Fernanda, Zainul Mutawakkil.

 

 

NYALA ABADI DARI API MERDEKA

 

Buku Api Merdeka, Merdeka Apa bukan sekadar kumpulan karya; ia adalah pernyataan kebudayaan.

Ia menunjukkan bahwa di tengah derasnya arus teknologi dan perubahan sosial, para penulis Satupena tetap menjaga bara literasi yang diwariskan oleh semangat Sumpah Pemuda 1928: satu nusa, satu bangsa, satu bahasa — satu semangat berkarya.

 

Dari Jawa, karya ini bersinar untuk Indonesia.

Dari pena, lahir cahaya yang tak pernah padam.

Karena dalam setiap kata, api merdeka itu tetap menyala.

 

 

BUKU

Judul: Api Merdeka, Merdeka Apa

Kurator/Editor: Dhenok Kristianti, Nia Samsihono

Tata Letak: Omah Djanur

Ilustrasi Sampul: Hang WS (Alm.)

Desain Sampul: Gunoto Saparie

Penerbit: Satupena dan Cerah Budaya International

ISBN: 978-1-966391-67-8

Cetakan I, Oktober 2025

Tebal: xxxii + 514 halaman | Ukuran: 14×21 cm

 

 

Selasa 28 Oktober 2025

Drs. Akaha Taufan Aminudin

KETUA SATUPENA JAWA TIMUR

Kreator Era AI KEAI JAWA TIMUR

Komunitas Puisi Esai JAWA TIMUR

Sekretariat Jalan Abdul Jalil 2 Sisir

Kota Batu Wisata Sastra Budaya

Jawa Timur Indonesia 65314

 

Minat Arsip dan Dokumentasi Buku Cetak Hubungi Admin 08123366563

 

🔥 TAGAR UTAMA:

 

#ApiMerdekaMerdekaApa

#SatupenaJawa2025

#SumpahPemudaSatupena

#LiterasiJawaMenyala

#BaraKreativitasJawa

#DariJawaUntukIndonesia

#SatupenaUntukBangsa

#MerdekaDalamKata

#NyalaLiterasiJawa

#ApiSastraJawa

#SastraMerdeka

#PenaTakPadam

#CahayaDariJawa

#GenerasiPenaMerdeka

#SatuPenaJawaTimur

 

https://www.facebook.com/share/p/1FeNHVQ3ex/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *