Radio Online


 

BeritaEkonomiInternasionalJawa timurNasionalSitubondo

Perbincangan Sepasang Sahabat Bisnis di Suatu Sore Tentang Perikanan Indonesia yang Menghidupi, Hadir di Meja Makan Ratusan Juta Rumah dan Restoran Seluruh Dunia 

×

Perbincangan Sepasang Sahabat Bisnis di Suatu Sore Tentang Perikanan Indonesia yang Menghidupi, Hadir di Meja Makan Ratusan Juta Rumah dan Restoran Seluruh Dunia 

Sebarkan artikel ini

NASIONALTODAY.COM|SINGAPURA – Langit di negeri Lee Kwan Yu tampak cerah. Secerah dua hati pelaku mega bisnis yang sedang bercengkrama di sebuah balkon hotel berbintang lima. Angin pada pertengahan bulan Juli berkesiur perlahan, seolah mendengar dan bersaksi adanya percakapan santai namun serius.

‎Di sektor usaha perikanan budidaya, owner founder BALAD GRUP, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy atau yang kerap disapa haji Lilur telah meneguhkan tekad untuk berbudidaya secara besar-besaran terutama di Ikan yang bernilai mahal.

‎”Saya menolak untuk terjun ke USAHA TANGKAP – PERIKANAN TANGKAP.

‎Namun saya memutuskan fokus ke PERIKANAN BUDIDAYA, yakni memasang keramba di laut dan menata alam laut.

‎Perjalanan saya ke Singapura kali ini merubah Paradigma berfikir saya tentang konsep usaha di laut. Dan usaha Perikanan Budidaya bisa dilakukan secara besar-besaran, sambil berbudidaya selaras berjalan dengan usaha ikan tangkap tanpa merusak habitat laut. Seorang pengusaha Singapura yang memiliki Bisnis Perikanan Budidaya di Bali, Indonesia serta menjalankan Usaha Ikan Tangkap dari Bali dan Batam yang menggugah dan kemudian mengubah paradigma berfikir saya. Saya tidak perlu menyebutkan namanya, Dia Warga Asli Singapura dengan darah campuran Melayu, Vietnam, China dan India. Dia sudah lama berbisnis Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap di Indonesia yaitu di Bali dan Batam. Kemarin sore bertempat di Cafe Ginger Lily lantai lima, Hilton Singapore Orchard, kami berbincang panjang tentang betapa hebatnya perikanan Indonesia menghidupi dan hadir di meja-meja makan ratusan juta rumah serta restoran di seluruh dunia yang bertebaran di Amerika, Eropa dan Asia. Mendengarkan cerita itu saya semakin bahagia dan bangga menjadi INDONESIA,” papar Haji Lilur.

‎Haji Lilur juga bercerita tentang sahabatnya itu yang pernah mengatakan kepada dirinya,

‎”Mas Lilur, kalau mengandalkan Budidaya memang bagus untuk menata dan mengatur volume transaksi serta menjaga kelestarian, tapi berbisnis ikan tangkap juga tidak merusak lingkungan.

‎Saya bersedia membantu menjualkan Lobster Mas Lilur baik hasil budidaya dan hasil tangkap, begitu juga Saya bersedia membeli dan atau menjualkan Kepiting Bakau, Ikan Sunu, Ikan Kerapu budidaya maupun tangkap.

‎Silahkan Mas Lilur lihat budidaya perikanan Saya di Bali, mari Kita bekerjasama, Saya juga sedang menyiapkan Perusahaan Perikanan Saya untuk IPO di Bursa Singapura. Saya berharap bisa bekerjasama dengan Pak Lilur,” ujar sang sahabat.

‎Dua Jam Kami berbincang, lalu kami sudahi perbincangan iami dengan satu kesepakatan dan haji Lilur juga membalas pernyataan kesanggupan sang sahabat,

‎”Saya akan survei lokasi perikanan budidayanya pada Medio Agustus di Bali bersama anda setelah anda pulang dari Belanda dan saya kembali dari Afrika,”

‎Kami berdua pun berkomitmen dengan satu hal:

‎• Dia bersedia membeli dan atau menjualkan dalam bingkai kerjasama IKAN TANGKAP yang akan segera Saya lakukan.

‎Kemarin Sore di Singapura, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy membuat Satu Keputusan:

‎• Memulai Ekspor PERIKANAN TANGKAP.

‎• DABATUKA

‎• BISMILLAH

‎Semoga Bandar Laut Dunia Grup – BALAD Grup mampu membawa Indonesia menjadi Kiblat Usaha Perikanan Dunia dengan menjadi Tuan Sendiri di Negeri Sendiri di Nusantara.

‎Salam Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

‎HRM. Khalilur R Ab. S

‎Founder Owner

‎Bandar Laut Dunia Grup

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *