Oleh : Akaha Taufan Aminudin
Dalam semangat mengenang dan menghormati jejak karya Martinus Dwianto Setyawan, maestro sastra anak dan remaja Indonesia, sebuah antologi karya 65 penulis yang telah lolos kurasi dari Sabang hingga Merauke dalam proses diluncurkan.
Acara yang digagas oleh Himpunan Penulis Pengarang & Penyair Nusantara (HP3N) Kota Batu bersama Satupena Jawa Timur ini menjadi bukti bahwa literasi dan kebersamaan mampu merangkul segala perbedaan dan wilayah, menghidupkan kembali roh sastra yang penuh warna dan makna. Mari kita menyelami makna persatuan dalam pena dan hati, di mana satu jiwa dan satu rasa menjadi landasan karya-karya bermutu demi masa depan literasi bangsa.
Satu Pena, Satu Hati, Satu Jiwa, Satu Rasa: Sebuah Warisan untuk Anak Bangsa.
Dalam dunia yang serba cepat dan terombang-ambing oleh arus digitalisasi, keberadaan tokoh-tokoh besar dalam sastra anak seperti Martinus Dwianto Setyawan adalah mercusuar yang membimbing kita kembali pada nilai-nilai manusiawi dan keindahan kata. Beliau bukan sekadar penulis: dia adalah maestro yang berhasil memantik imajinasi anak dan remaja Indonesia dengan cerita-cerita penuh jiwa dan makna mendalam.
Martinus Dwianto menghimpun bukan hanya kata-kata, tetapi rasa, harapan, dan cita-cita sebuah bangsa yang ingin terus belajar dan tumbuh melalui karya sastra. Saat ini, untuk mengenang beliau, sebuah Antologi 65 Penulis Pengarang Penyair Nusantara telah lahir — sebuah karya yang merangkum suara-suara dari Sabang sampai Merauke. Inilah bukti bahwa apapun perbedaan geografis atau budaya, literasi dapat menjadi jembatan persatuan.
Kesempatan Emas Bergabung dalam Gerakan Literasi Nusantara
Inisiasi acara ini datang dari Himpunan Penulis Pengarang & Penyair Nusantara (HP3N) Kota Batu, bekerja sama dengan komunitas kuat seperti Satupena Jawa Timur, Kreator Era AI (KEAI) Jawa Timur, Komunitas Puisi Esai Jawa Timur dan lain-lain — menghadirkan wadah bagi penulis dan penyair dari berbagai kalangan untuk menyemai benih-benih semangat literasi dan kebersamaan.
Ucapan selamat dan terima kasih pada semua pengarang, penyair, atau pun penggemar sastra yang telah berkontribusi? Kini saatnya menyaksikan dan membaca karya terbaik — yang lolos kurasi akan mendapatkan kesempatan untuk dipublikasikan di berbagai platform digital seperti WhatsApp Group, Facebook, Instagram, Telegram, serta diterbitkan penerbit ternama Cerah Budaya Internasional.
Puncak Acara: Menguatkan Jiwa Sastra Melalui Pertemuan Zoom bersama Romo Sindhunata
Tidak berhenti pada publikasi, puncak acara ini juga akan diwarnai oleh pertemuan virtual di Zoom Meeting HATIPENA TV yang menghadirkan sosok inspiratif Romo Sindhunata sebagai narasumber. Romo yang dikenal luas akan pemikiran filosofis dan spiritualnya akan membantu mengurai makna mendalam di balik karya-karya sastra anak dan remaja, meluruskan ranah pikiran serta hati dalam berkreasi.
Inisiatif ini menjadi momentum refleksi sekaligus aksi nyata yang bertujuan memupuk terus-menerus budaya literasi di tanah air — sebuah daya hidup yang harus dijaga agar generasi penerus mampu bernapas dan berpikir kreatif dalam dunia yang luas.
Bagaimana Cara Bergabung dan Mendukung Semangat Literasi Ini?
Bagi Anda yang bersemangat untuk turut serta atau sekadar ingin menikmati karya-karya luar biasa ini, berikut beberapa tautan resmi komunitas yang bisa menjadi pintu masuk Anda:
WhatsApp Group seperti SATUPENA Jawa Timur, KEAI Jawa Timur, Komunitas Puisi Esai Jawa Timur, dan HP3N Kreatif Batu
Facebook dan Instagram SATUPENA Jawa Timur serta komunitas pendukung lainnya.
Telegram untuk diskusi serta berbagi karya secara interaktif.
(Tautan lengkap tersedia dalam pengumuman resmi, pastikan bergabung sekarang untuk tidak ketinggalan berita dan karya sastra terpilih!).
Menutup Dengan Salam Literasi dan Kebersamaan.
Dalam dunia yang kadang terasa terfragmentasi, mari kita bangun kembali kekuatan persatuan melalui pena dan kata-kata. Martinus Dwianto Setyawan telah membuktikan bahwa sastra anak dan remaja Indonesia bukan sekadar hiburan, tapi investasi masa depan budaya kita.
Sebagai penutup, mari kita renungkan semboyan indah ini:
SatuPena, SatuHati, SatuJiwa, SatuRasa! Kompak Kebersamaan untuk Literasi!
Dengan semangat ini, mari kita suarakan karya, pikiran, dan harapan demi Indonesia yang lebih berbudaya, bermartabat, dan penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan. Karena sesungguhnya, tanpa literasi, kita bagaikan kapal tanpa kemudi di tengah samudera zaman.
Salam literasi! Salam bahagia!
✒️ #SatuPenaSatuHati #SatuJiwaSatuRasa #KompakKebersamaan #LiterasiNusantara
Referensi & Sumber:
Himpunan Penulis Pengarang & Penyair Nusantara (HP3N) Kota Batu
Satupena Jawa Timur dan berbagai komunitas literasi pendukung
Narasumber Romo Sindhunata dan literatur terkait perkembangan sastra anak Indonesia
Platform publikasi dan media sosial resmi yang telah disebutkan di atas
Harap artikel ini menginspirasi untuk terus menulis, berbagi, dan menjaga warisan sastra bangsa kita. Jangan lupa bagikan artikel ini agar semangat literasi menyebar luas ke seluruh penjuru Nusantara. Karena tulisan kita hari ini adalah jejak
masa depan Indonesia!
Jumat Kliwon 5 September 2025
Drs. Akaha Taufan Aminudin
Sisir Gemilang Kampung Baru Literasi SIKAB Himpunan Penulis Pengarang Penyair Nusantara HP3N Kota Batu Wisata Sastra Budaya SATUPENA JAWA TIMUR
#SatuPenaJawaTimur
#HimpunanPenulisPengarangPenyairNusantaraHP3NKotaBatuWisataSastraBudaya.