Banyuwangi|Sebagai bentuk regenerasi di dalam organisasi, Ekstrakurikuler Organisasi Pecinta Alam Madrasah Aliyah (ORPASH) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banyuwangi mengadakan acara Pendidikan dan Latihan (DIKLAT) Ruang di Madrasah.
Sejumlah 45 siswa yang akan menjadi calon anggota mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan ini sendiri di support oleh para Anggota Istimewa (Alumni ORPASH) dan bantuan dari anggota Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Palmstar UIN KHAS Jember serta MAHAPALUS UNTAG 1945 Banyuwangi.
Ketua Umum ORPASH MANSAWANGI Rafi Cahyadi Susanto menjelaskan, kegiatan DIKLAT Ruang setiap tahun selalu diadakan oleh organisasi. Selain untuk menjaring anggota baru, kegiatan ini merupakan simulasi sebelum peserta (calon anggota) mengikuti kegiatan DIKLAT Lapang.
“Alhamdulillah pada kesempatan hari ini banyak siswa dari kelas X dan XI yang ikut, semoga kedepannya pecinta alam bisa menjadi ekstrakurikuler yang diminati oleh siswa dan bisa memberikan sumbangsih prestasi terhadap almamater,” Ucap 21 September 2025.
Rafi sapaan akrabnya melanjutkan, mengikuti DIKLAT Ruang dan Lapang merupakan kewajiban bagi siswa MAN 1 Banyuwangi untuk menjadi anggota ORPASH. Karena di dalam DIKLAT sendiri terdapat beberapa materi-materi yang ada di dunia pecinta alam dan aturan-aturan yang harus ditaati oleh anggota ORPASH.
“Setiap organisasi memiliki tata caranya sendiri dalam melakukan kaderisasi. Maka dari itu, kami ORPASH MANSAWANGI mengadakan DIKLAT Ruang yang nantinya akan diteruskan ke DIKLAT Lapang sebelum nantinya di baiat menjadi anggota. Oleh karena itu, kami sampaikan terimakasih banyak atas support dari semua pihak untuk terselenggaranya acara DIKLAT Ruang pada hari ini,” Ungkapnya.
Sementara itu, salah satu perintis ORPASH MANSAWANGI Bondan Madani menjelaskan, sebagai organisasi kader, maka sudah seyogyanya organisasi melakukan kaderisasi. Dan salah satunya adalah dengan mengadakan DIKLAT Ruang yang merupakan simulasi sebelum calon anggota mengikuti DIKLAT Lapang dan menjadi anggota ORPASH MANSAWANGI.
“Tujuan dari ORPASH secara garis besar adalah mencetak insan pecinta alam yang religius. Artinya sebelum itu, maka harus ada tahapan-tahapan yang dilalui oleh calon anggota, setelah itu baru mengabdi terhadap organisasi dan madrasah di bidang lingkungan sampai nantinya lulus menjadi alumni atau Anggota Istimewa ORPASH MANSAWANGI,” Terang Bondan.
Aktivis yang di kenal vocal di Banyuwangi ini sangat bangga, melihat organisasi yang dulu dirinya rintis bersama teman-temannya masih ada dan aktif hingga saat ini. Sempat ORPASH mengalami vacum dikarenakan pandemi covid-19, namun perlahan demi perlahan organisasi ini kembali relnya untuk melakukan kaderisasi dan terlibat didalam kegiatan usaha untuk menjaga, merawat dan memperbaiki lingkungan.
“Apa yang kami rasakan dan alumni lainnya rasakan pastinya sama, yaitu bangga menjadi bagian dari ORPASH MANSAWANGI. Karena jika tidak ikut organisasi ini, tidak mungkin kami yang sudah menjadi alumni bisa diundang kembali ke MAN 1 Banyuwangi. Apalagi dengan ikut ORPASH kita diajari untuk mandiri, inovatif dan rasa solidaritas sesama anggota maupun kepada seluruh anggota Pecinta Alam. Sesuai amanah Kode Etik Pecinta Alam Indonesia, sesama anggota Pecinta Alam adalah saudara,” Pungkasnya.
“Kami juga berharap kepada seluruh Anggota Istimewa, jika nanti sudah DIKLAT Lapang. Bisa untuk meluangkan waktunya untuk hadir mengunjungi para junior-junior. Dan tak lupa jika ada rezeki lebih mari kita sisihkan untuk mensupport kegiatan ORPASH MANSAWANGI”. Imbuhnya sambil tersenyum.