Radio Online


 

BeritaEkonomiInternasionalJawa timurSitubondo

Indonesia Bagai Anak Ayam Mati di Lumbung Padi, Begini Kata HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy

9
×

Indonesia Bagai Anak Ayam Mati di Lumbung Padi, Begini Kata HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy

Sebarkan artikel ini

NASIONALTODAY.COM|VIETNAM – Negeri kita, Indonesia adalah negeri yang loh jinawi toto tentrem kerto raharjo. Pepatah Jawa lama tersebut tampaknya sangat pas atau identik dengan situasi negeri kita tercinta, Indonesia. Pasalnya, sejak dulu Indonesia adalah terkenal dengan sebutan lumbung pangan Asia, kini situasi ini sudah terbalik. Harga pangan menjadi persoalan pelik, karena harga beras di mana- mana mahal. Dan tidak ubahnya sekarang negeri kita bagai anak ayam mati di lumbung padi.

‎Situas miris tersebut telah disikapi oleh owner founder PT BALAD GRUP, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy.

‎HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy yang kerap disapa Haji Lilur, seorang pegiat kemanusiaan dan Juga seorang pengusaha sukses kelahiran Situbondo Jawa Timur yang saat ini berada di lumbung beras Vietnam kini tengah menyoroti disparitas harga beras kualitas terbaik antara Vietnam dan Indonesia yang mencapai dua kali lipat.

‎Menurut founder owner PT BALAD GRUP ini,  beras kualitas terbaik di Vietnam dibanderol sekitar Rp9.000 per kilogram, jauh berbeda dengan harga beras premium di Indonesia yang menyentuh Rp18.000 hingga Rp20.000 per kilogram.

‎Haaji Lilur menegaskan bahwa harga tersebut bukan untuk beras Bulog, melainkan beras kualitas terbaik yang beredar di pasaran.

‎Perbedaan harga yang sangat berbeda mencolok ini, menurut Haji Lilur disebabkan oleh satu  persoalan yang tidak berkesudahan, yakni mafia pupuk. Dan akibatnya, beras di Indonesia mahal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *