Trenggalek – Bencana tanah longsor melanda wilayah Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Enam warga dilaporkan hilang tertimbun material longsor. Sekretaris Daerah (Sekda) Trenggalek, Edy Soepriyanto, mengungkapkan bahwa kondisi di lapangan cukup memprihatinkan karena sulitnya akses menuju lokasi bencana.
“Kami prihatin, beberapa wilayah terdampak banjir dan tanah longsor. Khusus di Desa Depok, ada laporan enam warga hilang akibat longsor,” ungkap Edy saat dikonfirmasi, Sabtu (5/7/2025).
Edy menjelaskan, dirinya bersama tim sempat turun langsung ke lokasi meski medan menuju titik longsor sangat sulit karena akses jalan utama terputus dan berada di kawasan jurang. Ia bersama beberapa petugas akhirnya menempuh jalur alternatif melalui area kebun untuk mencapai lokasi.
“Dari informasi warga, dugaan titik korban tertimbun sudah diketahui. Namun saat proses pencarian, kondisi sangat berbahaya karena material longsor terus bergeser. Cuaca juga mendung dan gerimis, sehingga kami terpaksa menghentikan pencarian demi keselamatan,” terangnya.
Setelah kejadian tersebut, jajaran Pemkab Trenggalek bersama Kapolres, Basarnas, dan BPBD Provinsi segera menggelar rapat koordinasi untuk menentukan langkah strategis dan aman dalam proses evakuasi korban.
“Pagi ini, proses pencarian kembali dilanjutkan. Tim Brimob juga mendatangkan anjing pelacak untuk membantu menemukan para korban. Kami mohon doa dari seluruh masyarakat, semoga seluruh korban bisa segera ditemukan,” ujar Edy.
Sementara itu, sebanyak 26 warga terdampak telah dievakuasi dan diungsikan ke Paseban milik Desa Depok. Beberapa di antaranya memilih mengungsi ke rumah kerabat.
“Tadi malam ada warga yang ingin pindah ke rumah anaknya di Jatiprahu. Saya sendiri yang mengantarkannya,” pungkasnya.
