Radio Online


 

BeritaJawa timurSitubondo

Bermula dari Konsepsi Industrialisasi Berbasis Kerakyatan, Raja Kebun Indonesia (RAKESA), HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy Bakal Bangun Pabrik Gula Merah Kelapa di Situbondo 

×

Bermula dari Konsepsi Industrialisasi Berbasis Kerakyatan, Raja Kebun Indonesia (RAKESA), HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy Bakal Bangun Pabrik Gula Merah Kelapa di Situbondo 

Sebarkan artikel ini

NASIONALTODAY.COM – Raja Kebun Indonesia (RAKESA), HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy yang kerap disapa haji Lelur dalam waktu dekat akan membangun pabrik gula merah kelapa di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

‎Dan rencana tersebut berawal dari sebuah tawaran konsepsi industrialisasi yang berbasis kerakyatan.

‎Adapun di antara konsepsi industrialisasi berbasis kerakyatan tersebut yakni turunan produksi kelapa yang terdiri minyak kelapa, VCO – Virgin Coconut Oil,  arang kelapa,  gula merah kelapa dan serabut kelapa.

‎”Dari sejuta pohon kelapa di Kangean, Madura nanti bisa dibuat lima Pabrik Industrialisasi. Pabrik industrialisasi itu yaitu  pabrik minyak kelapa, pabrik VCO, Pabrik Gula Merah Kelapa, Pabrik Arang Kelapa dan pabrik Serabut Kelapa,” ujar HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy,

‎Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara yang juga sang cicit Ken Arok.

‎Haji Lelur juga menambahkan bahwa,PT. Raja Kebun Indonesia (R A K E S A) juga menawarkan penanaman sejuta pohon kelapa jenis genjah enthok pada masyarakat Kangean dengan konsepsi Kerjasama Usaha sebagai berikut:

‎1. Masyarakat menyiapkan lahan untuk penanaman Kelapa.

‎2. Bibit Kelapanya disiapkan RAKESA sebanyak 1 Juta bibit.

‎3. Pohon Kelapa milik RAKESA, Tanahnya milik Masyarakat.

‎4. Buah Kelapanya dijual ke RAKESA dg harga 100% harga pasar, tidak boleh dijual ke pihak lain.

‎5. RAKESA WAJIB MEMBELI BUAH KELAPA.

‎6. Pabrikasi akan dibangun RAKESA di Situbondo

‎7. Kelapa Kangean diangkut ke Situbondo.

‎8. Bila Kelapanya sdh tidak produktif, pohon kelapanya ditebang dan menjadi milik RAKESA.

‎9. RAKESA dan Msayarakat kembali menanam bibit kelapa baru.

‎”Begitulah konsepsi penawaran kerjasama penanaman ini dibuat dan ditawarkan pada masyarakat Kangean.

‎Penawaran ini diajukan untuk dan atas nama DABATUKA (Demi Allah Bumi Aku Taklukkan Untuk Kemanusiaan), demi faedah untuk kemanusiaan di dunia,” pungkas cicit Ken Arok, Sabtu, (26/4/2025).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *