Trenggalek – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyambut baik kunjungan pemilik pusat oleh-oleh Krisna Bali, Gusti Ngurah Anom atau yang akrab disapa Ajik Krisna, dalam upaya memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi kerakyatan di Trenggalek. Kunjungan ini merupakan inisiasi Anggota DPR RI Komisi VII, Novita Hardini.
Bupati menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesediaan Ajik berkunjung ke Trenggalek dan mengapresiasi peran Novita Hardini yang telah menghadirkan figur pengusaha sukses tersebut ke Bumi Menak Sopal.
“Saya tentunya berterima kasih Ajik sudah mau ke sini. Saya juga berterima kasih kepada Ibu Novita yang mendatangkan Ajik. Kita ingin Trenggalek memiliki destinasi wisata unggulan, tapi kalau tidak didukung industri dan jasa pariwisata, maka destinasi itu hanya akan jadi ruang kosong,” ujar Bupati Arifin.
Menurutnya, keberadaan brand besar seperti Krisna di Trenggalek dapat menjadi magnet yang saling mendukung antara potensi alam dan kekuatan ekonomi kreatif. Ia menilai, kolaborasi antara destinasi dan brand mampu menciptakan daya tarik ganda bagi wisatawan dan pelaku usaha.
“Kalau bosnya Krisna datang dan melihat Trenggalek bagus, atau sebaliknya, Trenggalek menarik karena ada Krisna, itu bisa saling mendorong. Yang terpenting adalah, destinasi yang ramai itu untuk siapa? Untuk UMKM kita agar ikut bergeliat,” katanya.
Bupati juga menyampaikan bahwa Ajik Krisna telah bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM lokal dan bahkan sudah meminta beberapa produk untuk dikirim ke Bali guna proses kurasi.
“Siapa tahu nanti ada produk yang bisa masuk dan dijual di Krisna Bali. Kalau di Bali laku, masak di Trenggalek nggak laku? Itu bisa jadi kebanggaan, produk best seller Krisna ternyata buatan Trenggalek,” jelasnya.
Tak hanya soal produk, Ajik juga menunjukkan ketertarikannya untuk membantu mempromosikan kerajinan dan produk lokal pada berbagai event besar, termasuk yang akan menghadirkan tokoh-tokoh nasional dan kepala daerah.
Hal lain yang diapresiasi Bupati Arifin adalah pendekatan humanis yang ditunjukkan Ajik dalam melihat potensi pembangunan. “Sering kali pembangunan berfokus pada fisik, harus mewah dan mahal. Tapi Ajik justru menyentuh manusianya dulu, mendengar harapan pedagang, memperhatikan aspek kebersihan, fasilitas umum, dan kenyamanan,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pendekatan berbeda dalam mencari Pendapatan Asli Daerah (PAD), tidak melulu lewat tiket masuk, tapi bisa dengan menyewakan properti pariwisata secara profesional.
“Pendekatan seperti ini menurut saya brilian. Dan tentu saja ke depan kita akan undang para pelaku jasa pariwisata seperti PO atau travel agent untuk merumuskan bersama potensi sinergi,” tambahnya.
Bupati menegaskan bahwa semua kebijakan harus bermuara pada nilai ekonomi yang berkeadilan dan saling menguntungkan, terutama bagi masyarakat Trenggalek. Ia berharap kehadiran Ajik Krisna bisa menjadi magnet baru bagi pengembangan sektor pariwisata di daerahnya.
“Kalau butuh data apapun, pemerintah akan siap membantu. Doakan saja semoga ada ide-ide brilian yang bisa segera dieksekusi di Kabupaten Trenggalek,” pungkasnya.