Radio Online


 

BeritaBojonegoroJawa timurPemerintahan

Pemkab Bojonegoro Atasi Krisis Air dengan Optimalkan Sumber Air Sungai Bawah Tanah dan Permukaan

×

Pemkab Bojonegoro Atasi Krisis Air dengan Optimalkan Sumber Air Sungai Bawah Tanah dan Permukaan

Sebarkan artikel ini

Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus berupaya mengatasi krisis air yang semakin mengkhawatirkan. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bojonegoro mencatat penurunan cadangan air tanah hingga 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memprediksi sebanyak 106 desa di wilayah tersebut berpotensi mengalami kekeringan pada 2025.

Namun, Bojonegoro memiliki potensi besar dalam pemanfaatan sumber daya air dengan adanya 433 embung dan 45 waduk yang tersebar di berbagai wilayah. Untuk mengatasi krisis ini, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah meluncurkan program pemetaan dan penyaluran sumber air sungai bawah tanah serta air permukaan.

“Kami akan terus mencari sumber air baru dan melakukan pengeboran untuk memastikan ketersediaan air bagi masyarakat. Bojonegoro yang sejahtera harus dimulai dengan pemenuhan kebutuhan dasar, termasuk air bersih,” ujar Bupati Wahono.

Dalam upaya ini, Pemkab Bojonegoro bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum (Ditjen SDA Kemen PU) dan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM). Teknologi deteksi air geo magnetotelurik digunakan untuk memetakan sumber air bawah tanah yang dapat disalurkan lebih efektif kepada masyarakat.

Selain itu, dengan dukungan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) TNI AD, Pemkab Bojonegoro berhasil menemukan enam sumber air baru di beberapa titik, seperti Desa Banjaran di Kecamatan Baureno, Desa Ngantru di Kecamatan Ngasem, dan Desa Bakalan di Kecamatan Tambakrejo. Saat ini, pengeboran telah dilakukan dan air sudah mulai dialirkan ke masyarakat.

Pemkab Bojonegoro juga menjalin kolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam pengelolaan irigasi persawahan serta penyulingan air minum berbasis sumber air permukaan. Beberapa lokasi yang menjadi prioritas pengembangan antara lain Bengawan Solo, Sendang Jonoporo, Sendang Krondonan, dan Waduk Gongseng.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *