Nasionaltoday|Kapal penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali, Rabu (2/7/2025). Ketua LSM Formasi H.Didik Budhiarto,S.H., turut duka cita atas insiden tersebut.
Ketua LSM Formasi juga angkat bicara terkait insiden tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali,” Kami hanya menyoroti beberapa aspek penting terkait kejadian ini, termasuk keselamatan penumpang, penanganan pasca-kejadian, dan evaluasi sistem transportasi laut.
Ada beberapa poin yang kami soroti yaitu, keselamatan para penumpang, pentingnya prioritas keselamatan penumpang dalam setiap operasional kapal itu sangat penting dan juga standar keselamatan kapal dan prosedur evakuasi yang ada,”ucap Ketua LSM Formasi (4/7/2025)
“Kami juga mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem transportasi laut.
Evaluasi menyeluruh terhadap sistem transportasi laut, termasuk prosedur perizinan, pengawasan, dan pemeliharaan kapal. Kami juga menyoroti pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat akan keselamatan di laut
Karena musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali perlu menjadi pelajaran berharga. Kejadian ini menyoroti pentingnya evaluasi dan perbaikan dalam aspek keamanan dan keselamatan transportasi laut, khususnya pada kapal-kapal yang sudah berumur
“KMP Tunu Pratama Jaya diketahui merupakan kapal yang sudah berusia 29 tahun. Harus ada perawatan dan pengecekan rutin, terutama pada komponen vital seperti ruang mesin, perlu menjadi perhatian utama. Adanya dugaan kebocoran yang dialami kapal sebelum tenggelam menunjukkan adanya kemungkinan kelalaian dalam perawatan,
Selain itu, Kami meminta kepada pihak terkait untuk dilakukannya investigasi menyeluruh terhadap penyebab tenggelamnya kapal. Mereka berharap hasil investigasi ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” tegas Ketua LSM Formasi H.Didik Budhiarto,S.H.
