Jakarta, 6 Januari 2025 – Badan Gizi Nasional (BGN) resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai hari ini, Senin (6/1/2025). Program ini diinisiasi untuk memberikan akses pangan bergizi kepada berbagai kelompok masyarakat, dengan prioritas awal di bulan Januari 2025 diberikan kepada para siswa sekolah.
Lalu Muhammad Iwan Mahardan, Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat BGN RI, menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu langkah strategis untuk memperbaiki status gizi masyarakat.
“Ini menjadi langkah nyata kami untuk mendukung generasi penerus yang sehat dan cerdas,” katanya di Jakarta.
Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan RI, menegaskan pihaknya menargetkan pembangunan 937 dapur MBG hingga akhir Januari 2025.
“Kami optimistis target ini dapat tercapai agar pelayanan gizi maksimal dapat segera dirasakan oleh masyarakat,” ujar Hasan.
Hingga akhir 2025, program ini menargetkan 5.000 dapur MBG untuk melayani hingga 20 juta penerima manfaat, mencakup peserta didik tingkat PAUD hingga SMA, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Saat ini, sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi di 26 provinsi, termasuk Aceh, Bali, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, hingga Papua.
Peluncuran program ini diwarnai dengan kunjungan langsung sejumlah pejabat negara ke lokasi pelaksanaan MBG. Di SPPG Tanah Sereal, Bogor, Hasan Nasbi memimpin peninjauan. Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengunjungi SPPG Bina Insani dan Sekolah Bosowa Bina Insani di Kota Bogor.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid meninjau pelaksanaan di SDN Cilangkap 3 dan SDN Cilangkap 5 Depok. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengecek dapur umum di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, dan pelaksanaan MBG di SD 05 Halim.
Di Jakarta, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo mengunjungi SPPG Palmerah, sementara Wakil Menteri Kependudukan Isyana Bagoes Oka bersama Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat meninjau SPPG Bojong Koneng di Karawang. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti juga dijadwalkan memantau pelaksanaan MBG di Semarang, Jawa Tengah.
BGN menggandeng berbagai kementerian dan lembaga untuk mendukung program ini. Kerja sama dengan BKKBN melibatkan Penyuluh KB dan Tim Pendamping Keluarga untuk distribusi dan edukasi gizi. Selain itu, BPOM memastikan keamanan pangan melalui 13 program unggulan, sedangkan Kementerian Desa memanfaatkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai penyedia bahan baku.
“Kolaborasi ini adalah langkah penting untuk memastikan program MBG berjalan tepat sasaran dan berkelanjutan, sebagai bagian dari upaya mewujudkan Indonesia Emas,” ungkap Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional.
